Tips Mengelola THR Anak



Lebaran terbukti membuat dompet mamak tipis. Sebaliknya dompet anak-anak menebal setebal lapisan wafer tango, LOL. Dulu zaman saya masih kecil, THR yang dibagi-bagi paling berupa uang receh seribu, lima ribu, hingga sepuluh ribu rupiah. Itu juga udah senengnya bukan main. Padahal belum tau juga mau dipake buat apa.

Budaya berbagi THR sudah menjadi kebiasaan sejak dulu. Seiring berkembangnya zaman THR pun nilainya semakin besar. Per anak minimal lima belas ribu. Belum lagi yang agak besar bisa mencapai lima puluh dan seratus ribu rupiah. Mamak dan ayah sering terkaget-kaget setelah membantu anak-anak menghitung duit THR mereka.

Jujur,, tahun-tahun sebelumnya THR anak yang disimpan ke saya yang notabene mamak mereka, biasa digunakan untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan. Sebagian saya arahkan untuk sedekah dan sisanya untuk bantu uang belanja rumah. Itu saat mereka belum mengerti uang dan peruntukannya. Sekarang mereka udah mulai paham soal uang. Mamaknya nggak bisa sembarangan lagi pake uang THR yang memang hak mereka sepenuhnya untuk menambah uang belanja lagi.

Belakangan muncul meme yang menyebutkan bahwa menyimpan THR ke orangtua adalah investasi bodong. Saya mah senyum aja bacanya. Tapi sebagian orangtua menanggapi dengan cukup serius dan merasa nggak terima. Yah... namanya juga meme. Apa aja bisa dibuat. Kalo dipikirin banget bisa sakit kepala dan sakit hati jadinya, wkwk.

Sebenarnya momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk mengajarkan anak dalam mengelola uang. Anggap aja sebagai literasi finansial sejak kecil agar mereka kelak terbiasa menggunakan uang dengan lebih bijak.

Tips Mengelola THR Anak

Seringnya THR anak serasa menguap entah kemana jika tidak dikelola dengan baik. Apalagi kalo udah dititipkan ke orangtua. Padahal nilai yang cukup lumayan bisa dijadikan tabungan atau aset yang berbentuk dan nilainya pun bisa berkembang.

Agar THR anak bisa awet dan lebih bermanfaat, yuk baca tips mengelola THR anak di bawah ini dengan baik.

1. Beritahu anak mengenai fungsi uang

Uang berfungsi sebagai alat tukar. Jadi uang memang harus dibelanjakan, bukan cuma disimpan dalam kotak kesayangan. Tugas orangtua mengajarkan cara membelanjakan uang THR anak untuk hal yang bermanfaat. 

2. Pisahkan uang THR anak dengan uang belanja keluarga

Kebayang kan kalo uang THR tercampur ama uang belanja, duh bisa bablas menguap tak bersisa. Bagi keluarga yang memang keuangan pas-pasan atau kekurangan ya sah sah saja. Toh untuk kebutuhan anak juga. Namun bagi keluarga yang keuangannya mencukupi, THR anak bisa digunakan murni untuk ditabung atau investasi yang dapat digunakan anak di masa depan.

3. Arahkan untuk membaginya ke beberapa pos utama

Agar lebih terasa manfaat THR sekaligus mengajarkan anak cara bijak untuk mengelola uang yang dimiliki, ajarkan anak untuk menggunakannya ke beberapa pos pengeluaran. 

Pos-pos yang dapat digunakan antara lain :

Pertama, gunakan untuk membeli kebutuhan. Misalnya buku, tas, alat tulis atau sepatu untuk kebutuhan sekolah.

Kedua, gunakan untuk sedekah. Berikan pemahaman pada anak bahwa dalam tiap rejeki yang dikasi Allah (lewat THR salah satunya), ada hak orang lain yang harus disalurkan melalui sedekah.

Ketiga, masukkan ke dalam tabungan. Bisa rekening di bank, celengan, atau belikan emas. Saya pribadi lebih memilih dibelikan emas biar mamak ini nggak khilaf pake uang anak, wkwk. Emas juga nilainya akan naik terus dan kelak dapat dijual untuk kebutuhan sekolah anak.

Kecil-kecil udah diajarkan literasi finansial, mudah-mudahan nanti pas besar udah lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan. Ahhh,, mantap!! Nggak bakal ada lagi tuh istilah investasi bodong kalo menitipkan THR ke orangtua, wkwk. Sekian tips mengelola THR anak biar manfaatnya dapat lebih dirasakan dalam jangka panjang.


No comments

Post a Comment